Angry Birds -  Link Select

Sabtu, 26 Mei 2012

essay standar kesmas yg gagal dikirim ke ismkmi


Essay ( Standar kompetensi kesehatan masyrakat)
            Sampai saat ini standar kompetensi  kesehatan masyrakat masih ditetapkan secara regional oleh PTN yang didalamnya memiliki fakultas kesehatan masyrakat.pembahasan mengenai standar kompetensi kesehatan masyarakat ini masih sangat dipertanyakan oleh calon lulusan skm,yang mana masih ragu dengan kegalauan dengan standar kompetensi yang mereka miliki sehingga mereka bisa menjadi lulusan skm yang sesuai dengan kompetensi mereka. Kegalauan akan standar kompetensi kesehatan masyrakat ini mencuat hingga kepermukaan, terkait dengan kebutuhan layanan kesehatan yang semakin tinggi dan sensitive. Dalam sector kesehatan baik bidang layanan langsung berupa pelayanan curative di rumah sakit, puskesmas atau praktik medic lainnya. Hal yang tak kalah urgensinya adalah profesionalisme pekerja kesehatan pada bidang public health yang berfokus pada aspek primordial prevention, health promotion, sampai pada specific protection. Bagi praktisi public health profesionalisme tentu diarahkan pada kemampuan mengisi ruang pada kebutuhan public yang masih sangat minim perhatian.
            Standar kompetensi kesehatan masyrakat ini seharusnya ditetapkan oleh departemen pendidikan,sehingga seluruh mahasiswa dapat menjadi lulusan kesehatan masyrakat yang professional, sesuai dengan kompetensi mereka masing – masing dan bekerja ditempatkan sesuai dengan kompetensi nya, dan akan berpengaruh sangat baik terhadap sumber daya kesehatan Indonesia yang menunjang Indonesia sehat 2014 akan terwujud jika sumber daya kesehatan yang telah berkompeten dibidang nya, terutama bidang SKM yang mana lebih ke promotif dan preventifnya, mampu terjun kelapangan dengan insane yang telah professional dalam promosi serta memberdayakan masyrakat untuk hidup sehat.
            Saat ini masih buruknya pelayanan kesehatan di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, salah satu diantara nya adalah kurang berkompeten nya sumber daya kesehatan itu sendiri,sehingga masyrakat Indonesia lebih banyak memilih berobat keluar negri daripada Negara sendiri karena mereka merasakan bahwa pelayanan yang diberikan disana jauh lebih baik daripada Indonesia,untuk itu Kemampuan multidisiplin dan pengalaman yang luas dari sarjana kesehatan masyarakat sangat penting untuk menunjang profesionalisme SKM di masa yang akan datang Profesionalisme SKM sangat dituntut untuk memberikan layanan ke public berdasarkan kompetensi keilmuan yang dimiliki, bekerja secara tulus, terbuka pada perubahan dan berani menjadi pemimpin.Untuk dapat mengikuti perubahan dunia kerja yang sangat dinamis, SKM dituntut untuk terus belajar untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya sehingga mampu berinovasi berdasarkan kebutuhan pekerjaan SKM ke depan harus bersifat multi talenta, sehingga dapat menembus batas-batas keilmuan bidang kesehatan yang begitu luas maupun disiplin lainnya.


Selasa, 20 Desember 2011

kapanpun kita merasa kesepian maka beristigfarlah, mkaa kita takkan merasa kesepian lgi, karna kita hidup hanya untuk mengabdi pada tuhan kita

Senin, 14 November 2011

orang sukses
pantang menyerah sebelum berhasil
mandiri
percaya diri
penuh semangat
berfikiran positif
















Rabu, 09 November 2011

strategi nasional kespro

Kesehatan Reproduksi
. Sejarah kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi mendapat perhatian khusus secara global sejak
diangkatnya isu tersebut dalam Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan
Pembangunan (International Conference on Population and Development, ICPD), di
Kairo, Mesir pada tahun 1994. Hal penting dalam konferensi tersebut adalah
disepakatinya perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan
pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas
menjadi pendekatan yang terfokus pada kesehatan reproduksi serta upaya pemenuhan
hak-hak reproduksi (Widyastuti,2009:1). Dengan demikian pengendalian
kependudukan telah bergeser ke arah yang lebih luas, yang meliputi pemenuhan
kebutuhan kesehatan reproduksi bagi laki-laki dan perempuan sepanjang siklus hidup,
termasuk hak-hak reproduksinya, kesetaraan dan keadilan gender, pemberdayaan
perempuan dan penanggulangan kekerasan berbasis gender, serta tanggung jawab
laki-laki dalam kaitannya dengan kesehatan reproduksi.
Paradigma baru ini berpengaruh besar antara lain terhadap hak dan peran
perempuan sebagai subyek dalam ber-KB. Perubahan pendekatan juga terjadi dalam
penanganan kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi remaja, pencegahan dan
penanggulangan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS, serta kesehatan